Saya
Bangga dan Kagum Menjadi Bagian Aksi Bela Islam ke Tiga 212
Banyak
cerita yang mengagumkan terkait aksi 212 yang sanagt terhormat dan bermartabat
dalam aksi tersebut, karena tanpa diduga masa terus berdatangan dari seluruh
tanah air, meskipun banyak sekali himbawan untuk tidak ikut aksi di jakarta
pada 212 bahkan untuk wilayah serang saja tidak ada kordinator lapangannya
kareuna tidak ada bus yang bersedia mengangkut peserta aksi, karena ini mungkin
himbauan dari pihak penegak hukum kepada prusahaan angkutan umum yaitu
prusahaan bus. Semu ini tergerak atas panggilan hati, belum lagi ketika kita
menyaksikan di tv bahwa ribuan santri ci Amis rela jalan kaki menuju jakarta
karena tidak ada bus yang bersedia mengangkut peserta aksi 212, dan ini menjadi
sebuah kekuatan buat umat islam untuk kembali ikut aksi di 212, dan salah
satunya saya, yang semakin yakin untuk ikut aksi 212 meskipun tidak ada
kordinator lapangan di karnakan tidak ada bus yang bersedia mengangkut kami
pada saat itu, dan jutaan mata menyaksikan perjuangan para mujahidin dari ci
Amis yang telah membuka mata hati umat muslim di tanah air. Melihat mereka yang
harus rela berjalan kaki berratus-ratus
kilo meter di Zaman yang moderen ini bukan suatu keputusan yang konyol
yang mereka lakukan tapi ini membuktikan
akan ketebalan iman mereka untuk terus
ikut membela Al-qurĂ¡n dan memperjuangkan kebenaran dan keadilan di negri ini,
meski banyak sekali rintangan yang terus berdatangan untuk mempersulit ataupun
menghalangi masa agar tidak bersatu. tetapi kita bisa lihat mereka begitu sabar
menghdapi semu itu bukan karena tidak tau siapa yang mencoba mempersulit
peserta aksi 212. Tidak ada maksud untuk menunjukan perbedaan pada masyarakat
yg tidak pro dan tidak ada maksud untuk
melanggar semua himbawan yang kau anjurkan para petinggi negri ini dan bukan
kami ingin membantah atas larangan boleh dan tidak kami sholat jumat di jalan.
Sampai ada beberapa media bekerja keras
untuk melakukan pengaburan isu akan tujuan utama aksi tersebut. bukan karena kami tidak tau tentang hal-hal
yang telah dilakukan untuk meredam niat kami. Kami hanya bisa berpasrah
pada Allah SWT yang maha kuasa untuk
terus mempertebal iman kami agar kami bisa melakukan aksi ini. kami mencoba
menutup mata dengan apa yang telah
kalian lakukan mungkin maksud kalian baik yaitu khawatir akan terjadi kekacauan
yang sangat luar biasa dan takut mengakibatkan negara ini goyah bahkan sampai
kalian bawa-bawa ulama untuk sedikit meredam dan mengurangi masa aksi 212.
kami
paham dengan semua niat baik kalian yang terus mencoba meredam kami agar kami
tidak jadi melaksanakan aksi 212, tetapi sebelumnya mohon maaf sekali bukan
kami mau melanggar himbawan para
pemimpin di daerah-daerah atau himbawan para penguas negri ini atau himbawan
para ulama. Tetapi saat ini kami tidak mau debat kusir tentang hal ini. Dan
kami coba untuk ambil jalan tengah di
mana kami tidak mempermasalahkan kesulitan yang kami hadapi terutama terkait
bus yang akan mengangkut kami atau himbawan kalian semua dan mereka pun para
mujahidin dari ci Amis mengiklaskan pergi berjalan kaki dengan jarak tempuh
ratusan kilo meter di era yang sudah serba canggih ini.
kami hanya berharap semoga ini menjadi amal
yang baik buat kami dan kelak menjadi saksi yang baik di ahirat. Kami hanya
bisa mendoakan saudara-saudara kami yang saat ini sedang hilap sehingga
nyinyir terus terhadap apa yang kami
lakukan atau kepada para penguasa
negri ini yang sedang hilap terjerat dalam dinamika politik yang begitu
runyam, yang menyandingkan pilihan semalah kamah sehingga kau tak bisa
melakukan pilihan itu dan buat para ulama yang mungkin sedang hilap mata
hatinya terkikis oleh kursi jabatan yang kau duduki sehingga kau tak bisa
bersuara lantang seperti biasanya, kami hanya bisa mendoakan semoga kita
semua di ampuni semua dosanya dan di
lindungi dari fitnah dunia dan semoga kita mendapat petunjuk dan bimbingan dari
yang maha kuasa agar kita tidak
terjerumus pada kenistaan.
Dan
kali ini kami membuktikan pada kalian para penguasa negri ini bahwa apa yang
kalian takutkan terhadap kami itu tidak ada, agama kami mengajarkan kami rahmatan lilalamin dan agama
kami juga mengajarjan ketegasan . yang hak katakan hak
dan yang batil katakan batil, dan kami
buktikan pada dunia bahwa islam itu indah islam itu damai semua yang kau
takutkan tidak ada sedikitpun padahal jumlah kami begitu banyak hingga di
taksir mencapai sepuluh juta manusia yang ikut dalam aksi gelar sajadah untk
bersolawat, berdzikir, berdoa, dan sholat jumat berjaamah bersama dan ini
menjadi solat jumat berjamaah terbesar dan terpanjang yang pernah terjadi.
Banyak
sekali hikmah yang saya rasakan dalam aksi 212 ini. Pagi itu pukul 06 : 30 saya
bergerak dari arah Jl.pramuka jakarta timur menuju Monas perlahan tapi pasti
dalam setiap langkah jeritan takbir dan solawat terus kami kumandangkan dalam
perjalanan menuju Monas dan disetiap persimpangan jumlah
kami terus bertambah karena terus berdatangan para peserta aksi dari
tiap penjuru ibu kota, tanpa terasa peserta aksi sudah cukup tergabung dengan
jumlah masa yang banyak disepanjang
jalan, dan masyarakat yang hari itu tidak bisa ikut dalam aksi 212 karena
pekerjaan, mereka menyempatkan diri untuk keluar sebentar ke jalan untuk
memberikan alakadar minuman atau makana dan bejabat tangan, seolah mereka ingin
mengatakan bahwa dia juga ingin tertulis kelak di ahirat sebagai orang yang
ikut mendukung dan terlibat dalam pembela Al-quran dan kebenaran.
Kami
terus berjalan beriringan sampai pada titik di mana peserta tumpah riah dan
saya melihat ada bapak-bapak dan ibu-ibu yang membawa anaknya padahal masih
kecil banget satu kisaran 5 thn dan yang satu kisaran 1 thn mereka ada di
tengah-tengah jutaan masa tapi bapak dan ibu santai sajah seolah mereka tak
hawatir sedikitpun, ini menunjukan kepada kita bahwa ini adalah kegiatan yang
sangat baik sehingga mereka mengajarkan anak-anak mereka untuk mengenal
kebaikan. Dan cerita mengagumkan tidak hanya sampai disitu di sepanjang jalan
kami berdesak-desakan padat banget tapi kami tidak ada yang emosi sedikitpun
bahkan dari setiap orang peserta aksi selalu mengingatkan berhati-hati dan
terus baca takbir dan bersolawat dalam tiap langkah kami. kami terus saling
menjaga dan dijalan ada anak kecil yang
yang terus menyodorkan makanan dan minuman untuk peserta aksi 212 mata ini
mulai berkaca-kaca melihat ketulusan sang anak membagiakan makanan pada kami
hati ini luluh dan sesampai di dekat
monas suara kencang terdengar yang
sedang memberikan sambutan dalam aksi 212 intinya mereka ikhlas melakukan semua
ini mendengar sautan kata-kata ulama dari ciamis begitu menggetarkan dan
membuat kami meneteskan air mata hal yang mengagumkan yang kami lihat ketika
masa mulai duduk membentangkan sajadah untuk persiapan sholat jumat berjamaah
sesekali ada gerimis tapi kami senang karena ini membuat suasana kami jadi
tambah sejuk menghitung peserta aksi yang begitu banyak yang bisa membuat kita
kepanasan dan ketika suara adzan berkumandang hujan mulai turun tapi saya lihat
kekanan, kiri, dan kedepa, belakang, tak ada peserta aksi yang keluar barisan
untuk berteduh atau mencari tempat yang teduh, tapi mereka trus husyu. Dan
sebagian peserta aksi yang dari rumahnya membawa jas hujan mereka pakai jas hujan. Tapi di sini mereka tak ada
yang bergerak keluar atau mencari tempat yang
teduh masa Allah. saya merasa bangga dan kagum dengan keadaan ini, tak
ada yang mengeluh bahkan semua menikmati hujan ini sebagai anugrah dari yang
maha kuasa. padahal setiap harinya kita ketakutan dengan hujan tetapi kali ini
orang tua yang membawa anak kecil saja membiarkan anaknya tersiram air hujan
seolah mereka yakin dan tidak ada kekhawtiran akan air hujan ini, subhanwllah
tak terasa air mata saya menetes dan larut dalam air hujan, dalam hati terucap
ada kebanggaan yang sangat dalam bisa ada di tengah –tengah masa aksi 212 untuk
menyambut solat jumat berjamaah yang di iringi dengan hujan.
Ya
Allah terima kasih atas anugrah yang engkau berikan kepada saya yaitu berupa kekuatan
iman sehingga saya bisa ikut dalam aksi bela islam 3 ini . tanpa anugrahmu yang
engkau berikan pada saya yaitu berupa
kekuatan imanan, sehingga saya bisa
tergerak untuk ikut dalam aksi 212 ini. mungkin kami juga akan menjadi orang
yang terus nyinyir pada peserta aksi 212. Subhanwllah wabihamdihi subhanawllah
hiladzim. Dan solat Jumat berjalan dengan
hikmat dan setelah selesai solat dan do’a kami saling membantu satu sama lain
memeras sejadah yang terrendam air, setelah itu kami mulai bersolawat sambil menuju
jalan keluar Subahanwallah dalam keadan basah kuyup berdesakan semua peserta
aksi tak ada yang emosi mereka semua gembira dengan keadaan seperti ini. ke
kagumanku dan ke banggaan ku terus bertambah terkait aksi ini bahkan setelah kami semua berhamburan keluar,
jalan muali dipadati oleh peserta aksi sampai ke bundaran Hi dan mobil motor
bersilangan, tapi tak ada kata-kata kotor yang keluar dari peserta atau pun
para supir dan kondektur yang sehari-harinya biasa menggunakan bahasa yang
sedikit keras tatkala menemukan jalan yang semeraut. kedamaian telah
menyelimuti hati semua peserta aksi 212, sehingga kami semua berjalan tersenyum
bahagia.
Terima
kasih kepada kaka dan adik ku dan edo yang telah menyiapkan makan dan tempat
untuk tidur saya di sana di Jl.Albarkah Rt 4/5 Manggarai. Dan terima kasih
kepada teman ku mega dan rekan-rekan yang
telah mengajak saya untuk bergabung dengan rekan-rekannya jalan kaki
dari Jl.pramuka jakarta timur menuju monas. Terima kasih kepda sopir mobil pic
up yang menumpangkan saya dan teman saya kearah manggarai karena kondisi
angkutan umun semeraut, Dan terimakasih kepada kedua teman saya yg baru kenal
dari maggarai rumput yang telah mengantarkan kami pulang dengan di caterkan
bajaj. saya senang banget dengan kebaikan kalian meskipun kita baru kenal dan itu pertama
kalinya saya naik bajaj tapi sayang tidak bisa selpi buat momen indah bersama
kalian karena hp nya lobet. Semoga kebaikan kalian mendapatkan balasan yang
setimpal dari yang maha kuasa Aamin ya robal alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar