Minggu, 22 Januari 2017

kami penoreh sejarah 212

Saya Bangga dan Kagum Menjadi Bagian Aksi Bela Islam ke Tiga 212

Banyak cerita yang mengagumkan terkait aksi 212 yang sanagt terhormat dan bermartabat dalam aksi tersebut, karena tanpa diduga masa terus berdatangan dari seluruh tanah air, meskipun banyak sekali himbawan untuk tidak ikut aksi di jakarta pada 212 bahkan untuk wilayah serang saja tidak ada kordinator lapangannya kareuna tidak ada bus yang bersedia mengangkut peserta aksi, karena ini mungkin himbauan dari pihak penegak hukum kepada prusahaan angkutan umum yaitu prusahaan bus. Semu ini tergerak atas panggilan hati, belum lagi ketika kita menyaksikan di tv bahwa ribuan santri ci Amis rela jalan kaki menuju jakarta karena tidak ada bus yang bersedia mengangkut peserta aksi 212, dan ini menjadi sebuah kekuatan buat umat islam untuk kembali ikut aksi di 212, dan salah satunya saya, yang semakin yakin untuk ikut aksi 212 meskipun tidak ada kordinator lapangan di karnakan tidak ada bus yang bersedia mengangkut kami pada saat itu, dan jutaan mata menyaksikan perjuangan para mujahidin dari ci Amis yang telah membuka mata hati umat muslim di tanah air. Melihat mereka yang harus rela berjalan kaki berratus-ratus  kilo meter di Zaman yang moderen ini bukan suatu keputusan yang konyol yang mereka lakukan  tapi ini membuktikan akan ketebalan iman mereka   untuk terus ikut membela Al-qurĂ¡n dan memperjuangkan kebenaran dan keadilan di negri ini, meski banyak sekali rintangan yang terus berdatangan untuk mempersulit ataupun menghalangi masa agar tidak bersatu. tetapi kita bisa lihat mereka begitu sabar menghdapi semu itu bukan karena tidak tau siapa yang mencoba mempersulit peserta aksi 212. Tidak ada maksud untuk menunjukan perbedaan pada masyarakat yg tidak pro dan tidak ada  maksud untuk melanggar semua himbawan yang kau anjurkan para petinggi negri ini dan bukan kami ingin membantah atas larangan boleh dan tidak kami sholat jumat di jalan. Sampai ada beberapa media  bekerja keras untuk melakukan pengaburan isu akan tujuan utama aksi tersebut.  bukan karena kami tidak tau tentang hal-hal yang telah dilakukan untuk meredam niat kami. Kami hanya bisa berpasrah pada  Allah SWT yang maha kuasa untuk terus mempertebal iman kami agar kami bisa melakukan aksi ini. kami mencoba menutup mata dengan apa yang  telah kalian lakukan mungkin maksud kalian baik yaitu khawatir akan terjadi kekacauan yang sangat luar biasa dan takut mengakibatkan negara ini goyah bahkan sampai kalian bawa-bawa ulama untuk sedikit meredam dan mengurangi masa aksi 212.
kami paham dengan semua niat baik kalian yang terus mencoba meredam kami agar kami tidak jadi melaksanakan aksi 212, tetapi sebelumnya mohon maaf sekali bukan kami mau melanggar  himbawan para pemimpin di daerah-daerah atau himbawan para penguas negri ini atau himbawan para ulama. Tetapi saat ini kami tidak mau debat kusir tentang hal ini. Dan kami coba untuk ambil jalan tengah  di mana kami tidak mempermasalahkan kesulitan yang kami hadapi terutama terkait bus yang akan mengangkut kami atau himbawan kalian semua dan mereka pun para mujahidin dari ci Amis mengiklaskan pergi berjalan kaki dengan jarak tempuh ratusan kilo meter di era yang sudah serba canggih ini.
 kami hanya berharap semoga ini menjadi amal yang baik buat kami dan kelak menjadi saksi yang baik di ahirat. Kami hanya bisa mendoakan saudara-saudara kami yang saat ini sedang hilap sehingga nyinyir  terus terhadap apa yang kami lakukan atau kepada  para  penguasa  negri ini yang sedang hilap terjerat dalam dinamika politik yang begitu runyam, yang menyandingkan pilihan semalah kamah sehingga kau tak bisa melakukan pilihan itu dan buat para ulama yang mungkin sedang hilap mata hatinya terkikis oleh kursi jabatan yang kau duduki sehingga kau tak bisa bersuara lantang seperti biasanya, kami hanya bisa mendoakan semoga kita semua  di ampuni semua dosanya dan di lindungi dari fitnah dunia dan semoga kita mendapat petunjuk dan bimbingan dari yang  maha kuasa agar kita tidak terjerumus pada kenistaan. 
Dan kali ini kami membuktikan pada kalian para penguasa negri ini bahwa apa yang kalian takutkan terhadap kami itu tidak ada, agama kami  mengajarkan kami rahmatan lilalamin dan agama kami  juga  mengajarjan ketegasan . yang hak katakan hak dan yang batil katakan batil, dan kami  buktikan pada dunia bahwa islam itu indah islam itu damai semua yang kau takutkan tidak ada sedikitpun padahal jumlah kami begitu banyak hingga di taksir mencapai sepuluh juta manusia yang ikut dalam aksi gelar sajadah untk bersolawat, berdzikir, berdoa, dan sholat jumat berjaamah bersama dan ini menjadi solat jumat berjamaah terbesar dan terpanjang yang pernah terjadi.
Banyak sekali hikmah yang saya rasakan dalam aksi 212 ini. Pagi itu pukul 06 : 30 saya bergerak dari arah Jl.pramuka jakarta timur menuju Monas perlahan tapi pasti dalam setiap langkah jeritan takbir dan solawat terus kami kumandangkan dalam perjalanan menuju Monas dan disetiap persimpangan  jumlah  kami terus bertambah karena terus berdatangan para peserta aksi dari tiap penjuru ibu kota, tanpa terasa peserta aksi sudah cukup tergabung dengan jumlah masa yang banyak disepanjang  jalan, dan masyarakat yang hari itu tidak bisa ikut dalam aksi 212 karena pekerjaan, mereka menyempatkan diri untuk keluar sebentar ke jalan untuk memberikan alakadar minuman atau makana dan bejabat tangan, seolah mereka ingin mengatakan bahwa dia juga ingin tertulis kelak di ahirat sebagai orang yang ikut mendukung dan terlibat dalam pembela Al-quran dan kebenaran.
Kami terus berjalan beriringan sampai pada titik di mana peserta tumpah riah dan saya melihat ada bapak-bapak dan ibu-ibu yang membawa anaknya padahal masih kecil banget satu kisaran 5 thn dan yang satu kisaran 1 thn mereka ada di tengah-tengah jutaan masa tapi bapak dan ibu santai sajah seolah mereka tak hawatir sedikitpun, ini menunjukan kepada kita bahwa ini adalah kegiatan yang sangat baik sehingga mereka mengajarkan anak-anak mereka untuk mengenal kebaikan. Dan cerita mengagumkan tidak hanya sampai disitu di sepanjang jalan kami berdesak-desakan padat banget tapi kami tidak ada yang emosi sedikitpun bahkan dari setiap orang peserta aksi selalu mengingatkan berhati-hati dan terus baca takbir dan bersolawat dalam tiap langkah kami. kami terus saling menjaga  dan dijalan ada anak kecil yang yang terus menyodorkan makanan dan minuman untuk peserta aksi 212 mata ini mulai berkaca-kaca melihat ketulusan sang anak membagiakan makanan pada kami hati ini luluh  dan sesampai di dekat monas suara kencang  terdengar yang sedang memberikan sambutan dalam aksi 212 intinya mereka ikhlas melakukan semua ini mendengar sautan kata-kata ulama dari ciamis begitu menggetarkan dan membuat kami meneteskan air mata hal yang mengagumkan yang kami lihat ketika masa mulai duduk membentangkan sajadah untuk persiapan sholat jumat berjamaah sesekali ada gerimis tapi kami senang karena ini membuat suasana kami jadi tambah sejuk menghitung peserta aksi yang begitu banyak yang bisa membuat kita kepanasan dan ketika suara adzan berkumandang hujan mulai turun tapi saya lihat kekanan, kiri, dan kedepa, belakang, tak ada peserta aksi yang keluar barisan untuk berteduh atau mencari tempat yang teduh, tapi mereka trus husyu. Dan sebagian peserta aksi yang dari rumahnya membawa jas hujan mereka  pakai jas hujan. Tapi di sini mereka tak ada yang bergerak keluar atau mencari tempat yang  teduh masa Allah. saya merasa bangga dan kagum dengan keadaan ini, tak ada yang mengeluh bahkan semua menikmati hujan ini sebagai anugrah dari yang maha kuasa. padahal setiap harinya kita ketakutan dengan hujan tetapi kali ini orang tua yang membawa anak kecil saja membiarkan anaknya tersiram air hujan seolah mereka yakin dan tidak ada kekhawtiran akan air hujan ini, subhanwllah tak terasa air mata saya menetes dan larut dalam air hujan, dalam hati terucap ada kebanggaan yang sangat dalam bisa ada di tengah –tengah masa aksi 212 untuk menyambut solat jumat berjamaah yang di iringi dengan hujan.
Ya Allah terima kasih atas anugrah yang engkau berikan kepada saya yaitu berupa kekuatan iman sehingga saya bisa ikut dalam aksi bela islam 3 ini . tanpa anugrahmu yang engkau berikan pada  saya yaitu berupa kekuatan imanan,    sehingga saya bisa tergerak untuk ikut dalam aksi 212 ini. mungkin kami juga akan menjadi orang yang terus nyinyir pada peserta aksi 212. Subhanwllah wabihamdihi subhanawllah hiladzim. Dan  solat Jumat berjalan dengan hikmat dan setelah selesai solat dan do’a kami saling membantu satu sama lain memeras sejadah yang terrendam air, setelah itu kami mulai bersolawat sambil menuju jalan keluar Subahanwallah dalam keadan basah kuyup berdesakan semua peserta aksi tak ada yang emosi mereka semua gembira dengan keadaan seperti ini. ke kagumanku dan ke banggaan ku terus bertambah terkait aksi ini  bahkan setelah kami semua berhamburan keluar, jalan muali dipadati oleh peserta aksi sampai ke bundaran Hi dan mobil motor bersilangan, tapi tak ada kata-kata kotor yang keluar dari peserta atau pun para supir dan kondektur yang sehari-harinya biasa menggunakan bahasa yang sedikit keras tatkala menemukan jalan yang semeraut. kedamaian telah menyelimuti hati semua peserta aksi 212, sehingga kami semua berjalan tersenyum bahagia.
Terima kasih kepada kaka dan adik ku dan edo yang telah menyiapkan makan dan tempat untuk tidur saya di sana di Jl.Albarkah Rt 4/5 Manggarai. Dan terima kasih kepada teman ku mega dan rekan-rekan yang  telah mengajak saya untuk bergabung dengan rekan-rekannya jalan kaki dari Jl.pramuka jakarta timur menuju monas. Terima kasih kepda sopir mobil pic up yang menumpangkan saya dan teman saya kearah manggarai karena kondisi angkutan umun semeraut, Dan terimakasih kepada kedua teman saya yg baru kenal dari maggarai rumput yang telah mengantarkan kami pulang dengan di caterkan bajaj. saya senang banget dengan kebaikan kalian  meskipun kita baru kenal dan itu pertama kalinya saya naik bajaj tapi sayang tidak bisa selpi buat momen indah bersama kalian karena hp nya lobet. Semoga kebaikan kalian mendapatkan balasan yang setimpal dari yang maha kuasa Aamin ya robal alamin.