Minggu, 31 Juli 2016

Ada kebanggaan tak terhingga buat kita yang harus kuliah sambil bekerja.

Buat adik dan teman-teman ku yang kuliah sambil bekerja

tak mudah rasanya untuk menjalani dua peran dalam satu putaran waktu, sehingga ada kebanggaan yang tak terhingga ketika kita  bias menjalani dengan baik, karena di pagi sampai sore hari kita  harus bergelut dengan kerjaan sementara malam hari kalian harus bergelut dengan kuliah yang selalu di hiasi dengan tugas- tugas kampus baik individu ataupun klompok. Tak heran rasanya jika kita harus sering keluar masuk ruang kaprodi atau pun dosen-dosen terkait untuk terus menjelaskan atau beralasan karena banyak hal yang terus harus kita atur satu persatu iramanya agar semuanya berjalan beriringan. Dimana masa itu teman-teman kita sibuk dengan waktu bermain, berpetualang, mencari pengalaman, pergaulan baru, bahkan destinasi-destinasi tempat wisata yang baru. Semua sibuk dengan dunia semasanya tapi kita harus sibuk dengan dunia kerja dimana dunia kerja adalah dunia tekanan dunia serius tanpa main-main, sehingga kita di paksa untuk terus putar otak agar kita bias bertahan dalam dua peran tersebut, tak mudah memang untuk bias melewati semua ini karena tanp tekad yang kuat kita tidak akan bias melaluinya.
Pagi datang menjelang persiapan kerja di mulai samapi sore hari tiba lelah terasa dalam diri ini tapi mimpi selalu membuat lelah ini hilang dalam diri, tetesan keringat setelah seharian bekerja seolah bukan alasan untuk cukup sampai disini tapi badan ini kembali mempersiapkan  diri untuk menyambut mimpi-mimpi yang baru yang harus di lalui di meja kuliah ini yang harus menguras otak kanan dan kiri, tak heran badan ini selalu kurus dan kering karena tak ada waktu istirahat yang cukup untuk diri ini.


“jangan pernah takut untuk bermimpi, biarkan mimpi-mimpi kita menjadi sayap dalam hidup ini yang akan terus menerbangkan mimpi kita  sejauh mata kita memandang.
Jangan pernah takut untuk mengalah diri kita perlu di latih dari keadaan yang sangat menguji ketabahan, sampai akan ada titik dimana seseorang tidak muadah untuk mengalahkan kita.
Jangan pernah takut untuk merendah biarka diri ini merasakan titik dasar, diri kita perlu dilatih dari tahap nol biar jiwa ini tak mudah untuk di propaganda  dan kita selalu meliat kejadian dari dua sudut pandang, latiih lah jiwa ini dengan merendah agar menjadi pribadi yang tangguh hingga kelak seseorang tak mudah merendahkan kita, biarka hujan menjadi saksi biarkan malam menjadi bukti akan perjuangan untuk menggapai mimpi”.


Sabtu, 16 Juli 2016

Sumur Tujuh Gunung Karang Pandeglang

Di pagi itu kami berangkat untuk berburu wisata daerah, dan kali ini kami mencoba berburu wisata ke Gunung Karang Pandeglang. gunung yang dispiritualkan oleh masarakat setempat, tepat hari rabu tgl 13 Juli 2016, kami berangkat bersama-sama dengan orang yang biasa berburu wisata cuma kali ini kami dapet tambahan orang-orang yang baru dalam berburu wisata, mereka mencoba ikut karena ingin tahu juga tentang wisata yang ada di daerah Banten ( hajin morita, akoh kharerudin, adultatif alfarizi, iman camong, oman, yani, nyu-nyu, wawan, miftah, pai, heri dan temanya  dan oji )
dan ini adalah pendakian yang tak disengaja karna rencana awal kami akan mengunjungi kawah Gunung Karang, karena ada sebagian teman kami yang masih penasaran dengan keberadaan kawah Gunung Karang, dan akhirnya saya menyuruh teman saya pai untuk mendatangi rumah warga yg biasa mengantar orang yang hendak naik gunung karang (rute pasir angin), karna saya penasaran dengan hasil foto satelit yang mengatakan ada telaga di dekat kawah gunung karang, dan namanya telaga paku. saya penasaran dan mencoba menayakan perihal telaga paku ke orang yang akan mengantar kami tapi mereka menjelaskan sedikit samar-samar tak jelas akan boleh apa tidak nya kita ke telaga paku, saya trus menayakan hal itu dan ahirnya mereka menjelaskan kepada saya dan saya cukup paham dengan penjelasan tersebut yang melarang kami untuk berkunjung bahkan melewati nya saja kami di larang. dan itu menjadi kawasan larangan bagi warga dan masyarakat luar untuk tidak melewati dan berkunjung ke sana. dan saya memutuskan untuk kekawah saja karna telaga paku adalah daerah larangan, tapi ada komunikasi yang salah terkait hal tadi pai teman saya menyimpulkan karna ke telaga tidak boleh dan kekawah pernah, di memutuskan ke guide nya untuk di anter  ke sumur tujuh.
perjalanan kita nikamtin biasa tapi setelah beberapa lama treknya berbeda dengan terk yang dulu saya lalui, namun saya ber anggapan mungkin ini trek warga yang biasa mereka lalui, lama-kelamaan belum sampai juga dan di jalan ada bapa-bapa bertanya pada kami .."arek ka mana ..? jawab kami ...arek ka kawah pak..! bales sang bapa-bapa..ih salah ..lain kadiyeu jalanna arek ka kawah mah, iyeu mah arek ka sumur tujuh..!????????? hah...????samber kami... bareng-bareng dan posisi guide saat itu jauh di depan dengan teman kami yang bernama pai, kami saling melotot dan mulai terjadi nyeng nyong...dan langsung kami kejar sang guide dan ketika kami bertemu teman kami adult langsung menayakan kepada pai ..iyeu sabenerna arek kamana  ka kawah apa ka sumur tujuh...?? pai dan sang guide langsung menjawab..atu ka sumur ttujuh lah kan tadi hayang ka sumur tujuh ja kakawah mah nggus..trus ka telaga teu jadi ja te menang..sambar adult ih..pan keur di handap geh urang ngomong gus kakawah bae geh ari  ka telaga temeng mah..!!! ih kumaha sih sok teu kaharti..??/ nyeng -nyong sedikit memenas dan sang guide bicara ih atu kula mah terserah atu nganter yeuh sok bae rek kakawah mangga rek ka sumur tujuh oge mangga..atu mun ti awal ngomong na rek kakawah mah atu teu lewat diyeu..trus kumaha samber adult..jawab guide atu mun rek kakawah turun dei karak belok muun ka sumur tujuh tinggal lanjut..desssss diam semua cengang bingung kagett serrr huh saya coba tarik nafas coba cari titk terenak , saya coba tanya kira-kira kumaha yeuh lanjut sumur tujuh apa balik dei karak ka kawah.....??? sebagian bilang lanjut bae lah dan sebagian jauh amat sumur tujuh. dan saya coba pastiin ke guide terkait sumur tujuh " kalu ke sumur tujuh kira-kira bisa ngecam ga ( pasang tenda ) jawab guide sok bae sih tapi ulah gagabah, ulah hura- hura, saung oge aya bisi rek di saung mah.dan saya liat belakang sambil bertanya ..kumaha yeuh rek lanjut apa kumaha...?? sebenarnya saya sinh ingin lanjut karna belum pernah ke sumur tujuh, tapi tetap minta pendapat dari semua dan ahirnya kita semua sepakat untuk lanjut...tarik nafas dalam-dalam bismillah hirrohman nirrohim...go sumur tujuh ( go't pokemon )..hehehe
trek-demi terk kami lalui begitu licin dan terjal mengingatkan saya akan terk ke gunung cikurai..masa Allah tak disangka terk nya begini..dan jam 9 malam kami sampai di sumur tujuh berangkat dari kampung terahir sekitar jam 04:00 wib.Alhamdulillah dengan ge,bira kami sampai tapi kami tak seluas di gunung yg bias kami kuunjungi ungkapan rasa senang nya karna kami ter tahan dengan aura dan atribut yang berbau ahmistis..dengan penuh ke hati- hatian kami langsung ijin bangun tenda dan istirahat...dan langsung buat makanan buat malam itu.......
ketika pagi menyambut dengan dingin yang menyelimuti hawa kami tiba-tiba banyak warga berdatangan di situ dan saya trus melihat apa yang mereka lakukan dan ternyata mereka cuma mandi setelah mandi pulng lagi.. dalam hati bertanya jauh-jauh tek-tok cuman mandi..?? dan hawa panas menghampiri kami pertanda sing menyapa kami..kami mulai siap-siap untuk makan biar langsung pulang.. dan di sela-sela itu saya ingin sekali mandi karena dari kemaren belum mandi dan air di situ segar sekali ingin rasanya menyegarkan badan dengan siraman air yang berada di puncak gunug, dan saya coba bertanya kepada sang guide...a boleh teu mandi jawab dia boleh atu sok bae sha nu ngalarang....sip samber saya..langsung siap-siap dan ketika sudah mendekati mata air ke heula di diyeumah kudu di pandiyan bae ko kitu ya geus tibaheulana...ih henteu lah ari kitumah lanjut saya..urang mah kadiyeu ogeh cuma amang doang a liburan makana awal arek ka kawah..samber dia ih.. atu te naon-naon ari arek mah hayu.. saya tetap menaolak nya karna saya risi tak tau apa-apa tentang cerita sumur tujuh atu tentang mandi di sana yang harus di mandiin dan berkain puitih yang sudah di sediakan di situ (kain kafan) merinding saya ketika tau ada ritul buat mandi di situ....
saya menghargai akan cerita rakyat yang sudah terbangun bertahun-tahun, dan saya juga percaya akan keberadaan mistis di muk bumi ini, saya menolak mandi dengan ritual seperti itu, tidak ada maksud lain selain  karna saya belum tau cerita atau sejarah akan tempat itu dan seperti apa kebenaran nya...semoga Allah melindungi kita dari mara bahaya di muks bumi ini dan dari godaan setan yang terkutuk.
terima kasih buat guide yang telah mengantar kami ke sumur tujuh dan air terjun cikoneng maaf kalu kami selalu kepo akan tempt-tempat yang indah.










































Rabu, 13 April 2016

PULAU PECANG ( SATU PULAU SEJUTA CERITA @TAMAN NASIONAL UJUNG KULAN)


PULAU PECANG @TAMAN NASIONAL UJUNG KULON

SATU PULAU SEJUTA CERITA ( DI ANTARA AKU KAU DAN DIA )

     Rasa penasran atas keindahan pulau pecang yang begitu ramai orang perbincangkan terbayar sudah ketika kami tim IKAMABA berburu wisata dan budaya lokal berkesempatan mengunjungi  taman nasional ujung kulon dan tiba  di pulau pecang...... haloo...... aku cinta Indonesia teriak kami ketika sampai di pulau pecang dan puisi yang berjudul “DI ANTARA AKU KAU DAN DIA” menggambarkan perasaan kami yang begitu kagum atas keindahan alam yang tuhan ciptakan ..(aku) adalah kami manusia yang berada di keindahan itu. (kau) yang maha sempurna yang telah menciptakan  alam semesta dan isinya yaitu ALLAH SWT. Dan (dia) adalah alam yang telah menyajikan keindahan-keindahan yang kami nikmati.
     Taman nasional ujung kulon yang berada di pandeglang adalah taman nasional pertama yang di resmikan di indonesia dan sebagai salah satu warisan dunia yang di akui UNISCO PPB.
Pada hari sabtu tanggal 6 febuari 2016 pukul 19.00 wib kita kumpul di tempat biasa sekret ikamaba sumur peteuy pas pinggir deler honda baros, rencan kami brangkat dengan jumlah 20 orang tapi sayang banyak teman dari kami ga bisa jadi ikut (dan lagi-lagi akbar yang kesekian kalinya membatalkan tour dengan tim ikamaba..kata camonk dan adul hehehe) itu udah biasa....! tapi ga pa-pa kita tetap lanjut berangkat meskipun tidak berjumlah 20 orang dan tim kami yang jadi ikut yaitu: hajin, camonk, adult, opik, oman, oyey, bang cip, oji, devia, tia , ayu, nindi, mega, ciwey, rida. Dan kira-kira pukul 20.00 kita berangakt dengan menggunakan mobil PS dengan plat no A 7504 FS bismillahirrohman nirrohim dengan nada semangat kita lantunkan...brangkat menuju pulau pecang @taman nasional ujung kulon.
     Sekitar pukul 03:00 kisaran 7-8 jam perjalanan dari baros ke daerah aman jaya kampung terahir daerah pandeglang dan menjadi kampung terahir Indonesia karena kesana sudah tidak ada perkampungan lagi yang ada hanya perbatasan laut indonesia dengan australia hehe.. di rumah warga  kita istirahat makan sambil menunggu pagi untuk lanjut berlayar menyebrangi lautan menuju pulau pecang..muka lelah terpasang di semua wajah kami, tak lupa kami untuk time of tea sambil bercanda dan meluruskan kaki yg selama perjalanan nekuk trus.
Pagi menjelang menyambut kami di perkampungan yang jauh dari mana-mana  yang begitu sejuk karena kampung ini di apit oleh laut dan bukit sehingga ada perpaduan udara di antara keduanya dan ini yang membuat  udara di sana sejuk banget benerann dah..sambil menunggu gantian mandi kita tak pernah lupa akan time of coffe sambil mengobrol ringan dengan pemilik rumah biar  liburanny berkualitas hehehe.. setelah kita semua mandi saatnya kita sarapan bareng...dan kita semua kembali packing untuk siap-siap menuju perahu penjemput dan bismillhirohman nirrohim dengan hati iklas, deg-degan, senang, semangat, kita naik ke perahu pengankut agar bisa ke kapal layar dan kami bergantian naik perahu dan setelah semua di kapal kita berlayar menuju pulau pecang dan perjalanan kami di laut memakan waktu 3 jam hingga  teman kami ada yang muntah-muntah karena pusing terlalu lama di laut dan pukul 12:00 wib kami sampai di pulau pecang..alhamdulillah..prasaan was-was deg-degan selam di kapal terbayar sudah ketika kami menyentuh dermaga pulau pecang...teriakan demi teriakan terus berlalu seolah kami tak percaya bisa sampai di pulau pecang...i love Indonesia..ini asli Indonesia dan sebagian dari kami langsung berfoto-foto untuk mengabadikan momen-momen pertama datang ke dermaga pulau pecang..dan petugas kapal pun langsung sibuk dengan mengangkut barang – barang kami ke villa alhamdulillah kami dapat villa meskipun kami tidak pesan sebelumnya ..ini semua berkat teman kami yang bapak nya kebetulan pol hut di situ thank you very much pak polhut atas kesediannya untuk mengantar kami dan memberikan kami fasilitas yang baik..dan aksi konyol-konyolan terus terjadi, panatai yang begitu indah pulau dengan satwa liarnya yang bagi kami masih aneh dan jarang liat  dengan jarak yang begitu dekat seperti rusa, babi utan, monyet, banteng, sapi, gajah, macan tutul, buatya, dll
     Dan ..kami semua menginap semalam di villa  dan setelah semua kegiatan kami lakukan sekitar pukul 11:00 kami cek out dari villa dan bergegas untuk pulang , rencana awal kita sambil pulang mau mampir di pulau sebelah yaitu pulau handelem tapi karna cuacanya yang ektrim karena curah hujan saat itu begitu tinggi hingga langitt gelap dan gelombang tinggi ahirnya kita semua sepakat untuk langsung pulang...dan saatnya lambaykan tangan dan bilang bay-bay pecang see you nex time dan alhamdulilah kita sampai di bescam ikamaba pukul 21:00 dalam keadaan laperrrr dan baperr dan biar ga laper kita ngebakso dulu di putra bungsu baros dan biar ga baperr kita salaman dulu sebelum kita pamitan untuk pulang ke rumah masing-masing.
Terimaksih kepada semuanya yang telah ikut ke pulau pecang semoga kita bisa bergabung kembali untuk berburu wisata dan budaya lokal Indonesia mohon maaf atas segala kekuranga-kekurangan dari kami tim ikamaba.
“DI ANTAR AKU KAU DAN DIA”
Takan terlukiskan dengan sebuah warna
Takan tergambarkan dengan sebuah sketsa...
Keindahan mu begitu nyata ...hamparan samudra yang menawan
Percikan air hujan yang begitu lembut menetes di ubun-ubun
Aku berada diantara pulau-pulau yang salaing berhadapan
Gelap, petir, hijau, bening, sejuk, liar, dangkal, dalam, itu semua adalah keindahan bagi kami
Ya tuhan..engkau maha sempurna
Dan aku sekarang berada di antara keindahan-keindahan alam yang takan bisa di buat oleh siapapun kecuali engkau yang maha sempurna
Ya tuhan..engkau maha kuasa atas segala hal dan kali ini aku berada dalam keindahan –keindahn atas kuasamu
Maha suci engkau yang maha pengasih dan penyayang
Hajin morita 7 febuar 2016@pulau pecang